I. PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang
ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang
menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat
hakiki dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan/atau di imbas oleh
keadaan bagian lain dari tanah dan/atau diciptakan pengaruh dari keadaan lain
lahan seperti lahan, iklim dan musim. Kesuburan tanah merupakan mutu suatu
tanah atau lahan melainkan bukan sifat tanah maka kesuburan tanah tidak dapat
diukur atau diamati melainkan hanya dapat ditaksir. Penaksiran kesuburan tanah
dapat dilakukan atas dasar sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan
biologi tanah tersebut. Dilihat sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan
biologi tanah penaksiran kesuburan tanah dapat dilakukan secara kangsung dengan
cara melihat keadaan tanaman yang berada diareal tersebut. Kedua cara
penaksiran diatas cara penaksiran pertama lebih efektif digunakan dalam
menaksir kesuburan tanah, karena dengan cara penaksiran pertama dapat diketahui
faktor-faktor yang dapat menentukan kesuburan tanah. Penaksiran dilakukan
dengan cara kedua maka kita hanya dapat mengetahui bahwa tanah tersebut
memiliki kesuburan tanah yang baik atau tidak, tanpa bisa mengetahui
faktor-faktor yang menentukan kesuburan dari tanah tersebut.
Tanaman jagung
merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia yang permintaannya
terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri pangan. Permintaan jagung
yang tinggi membutuhkan suatu usaha agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan
jagung yang tinggi tersebut yaitu dengan cara peningkatan produksi jagung.
Salah satu upaya peningkatan produksi jagung di Indonesia dapat dilakukan
diantaranya melalui intensifikasi yaitu penggunaan varietas unggul baru,
memperbanyak populasi tanaman per hektar serta penggunaan pupuk yang efektif
dan efisien, serta ekstensifikasi dengan memperluas lahan pertanian jagung.
B.
Tujuan
dan Kegunaan
Tujuan yang dilakukan
pada praktikum kali ini ialah untuk melihat apakah adanya perbedaan penggunaan berbagai macam pupuk
terhadap produksi dan pertumbuhan tanaman.
Kegunaan dari praktikum kali iniadalah untuk mengetahui melihat
apakah adanya perbedaan penggunaan berbagai macam pupuk
terhadap produksi dan pertumbuhan tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Rukmana (1997), kedudukan
tanaman jagung dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Spermathophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Graminales
Famili :
Graminaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea mays L.
Akar
seminal tumbuh pada saat biji berkecambah yang dicirikan dengan arah
pertumbuhan akar ke bawah atau menembus tanah. Akar koronal muncul dari
jaringan batang setelah plumula tumbuh. Akar udara tumbuh pada buku-buku di
atas permukaan tanah yang berfungsi untuk asimilasi dan pendukung batang terhadap
kerebahan (Rukmana, 1997).
Batang tanaman jagung beruas-ruas (berbuku-buku) dengan jumlah ruas
bervariasi antara 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang, kecuali
pada jagung manis sering tumbuh beberapa cabang (beranak) yang muncul dari
pangkal batang. Panjang batang jagung berkisar antara 60 cm-300 cm, tergantung
pada tipe jagung. Ruas-ruas batang bagian atas berbentuk silindris dan
ruas-ruas batang bagian bawah berbentuk bulat agak pipih (Rukmana, 1997).
Daun terdiri atas pelepah daun dan helaian daun. Helaian daun
memenjang dengan ujung daun meruncing. Antara pelepah daun dan helaian daun
dibatasi oleh spikula yang berguna untuk menghalangi masuknya air hujan/embun
ke dalam pelepah daun (Suprapto, 1999).
Tanaman
ini berumah satu dengan bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan ujung (tassel)
pada batang utama (poros atau tangkai), dan bunga betina tumbuh terpisah
sebagai perbungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak daun. Tanaman
ini menghasilkan satu atau beberapa tongkol Kadang-kadang bunga jantan tumbuh
pada ujung tongkol, dan bunga betina pada tassel (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Jagung manis tumbuh pada berbagai
jenis tanah. Tanah liat lebih disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap tanah masam, dan tumbuh baik pada kisaran pH
tanah antara 6,0 dan 6,8 dan agak toleran terhadap kondisi basa (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Tanaman
jagung membutuhkan tanah yang bertekstur lempung, lempung berdebu atau lempung
berpasir, dengan struktur tanah remah, aerasi dan drainasenya baik, serta cukup
air. Keadaan tanah demikian dapat memicu pertumbuhan dan produksi jagung bila
tanah tersebut subur, gembur, dan kaya akan bahan organik. Tanah-tanah
yang kekurangan air dapat menimbulkan penurunan produksi jagung hingga 15%
(Rukmana, 1997).
Tanaman
jagung sebaiknya mendapat cahaya matahari langsung. Pada waktu tanaman malai
tua, terutama menuju masaknya biji dibutuhkan keadaan yang panas dan intensitas
sinar matahari yang cukup bila tidak maka produksi yang dihasilkan akan menjadi
kurang baik (Ginting,1995).
Tingginya
produksi jagung semi (baby corn) dipengaruhi oleh sifat genetik (varietas) dan
interaksinya dengan lingkungan tumbuh (environmental). Tanaman jagung
membutuhkan suhu hangat antara 210C – 320C dengan suhu
optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 230C – 270C,
dan kelembapan udara (Rh) 50% - 80%
(Rukmana, 1997).
Pertumbuhan
tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Iklim yang
dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah daerah-daerah beriklim
sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat
tumbuh di daerah yang terletak antara
0-50o LU hingga 0-40o LS (Ginting, 1995).
III. METODE PRAKTIKUM
A.
Tempat
dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan di Laboratorium lapangan Agroteknologi unit Lahan II Universitas
Halu Oleo. Pada hari kamis 18 November 2015. Pukul 16.00- selesai WITA.
B.
Alat
dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah polybek, gembor, pupuk kimia, dan pupuk organik
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Jagung manis tumbuh pada berbagai
jenis tanah. Tanah liat lebih disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap tanah masam, dan tumbuh baik pada kisaran pH
tanah antara 6,0 dan 6,8 dan agak toleran terhadap kondisi basa.
Kesuburan tanah adalah mutu tanah untuk bercocok tanam yang
ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang
menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat
hakiki dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan/atau di imbas oleh
keadaan bagian lain dari tanah dan/atau diciptakan pengaruh dari keadaan lain
lahan seperti lahan, iklim dan musim. Kesuburan tanah merupakan mutu suatu
tanah atau lahan melainkan bukan sifat tanah maka kesuburan tanah tidak dapat
diukur atau diamati melainkan hanya dapat ditaksir. Penaksiran kesuburan tanah
dapat dilakukan atas dasar sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan
biologi tanah tersebut.
Tanaman
jagung merupakan salah satu tanaman pangan penting di Indonesia yang
permintaannya terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri pangan.
Permintaan jagung yang tinggi membutuhkan suatu usaha agar Indonesia dapat
memenuhi kebutuhan jagung yang tinggi tersebut yaitu dengan cara peningkatan
produksi jagung.
B.
Saran
pada praktikum ini banyak prosedur yang harus
dilakukan secara teliti dan tepat, maka dari itu disarankan kepada semua
praktikan agar memperhatikan dengan baik dan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar