Kamis, 05 Mei 2016

engenalan Alat Bantu Mengamati Bagian Tumbuhan Berukuran Mikron



LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI
“Pengenalan Alat Bantu Mengamati Bagian Tumbuhan Berukuran Mikron”




https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQxxF5zQixggjenvlhpf-h8LlaWPvP3VBph0hjGcDid4P1SA6L6 


OLEH :
Tanza Nirmala
D1B1 14 150



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015




I.   PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
      Pengenalan alat alat laboratorium penting Di lakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian.Hal ini Di lakukan untuk menghindari kecelakaan pada saat praktikum. Oleh karena itu, pengenalan alat alat laboratorium sangatlah berguna untuk menghindari kemungkinan yang Dapat terjadi.
       Pada zaman modern ini kita mengenal alat –alat dan bahan sangat berguna untuk menghiasi  laboratorium sebagian besar gelas ukur, tabung reaksidan lain-lain. laboratorium bagaikan dapur yang di lengkapi dengan berbagai alat dan bahan yang banyak menghiasi laboratorium adalah bahan –bahan yang tidak sembarangan karena apabila salan pemakaian dan penggunanya dapat berakibat buruk.
      Setip alat yang ada di laboratorium memiliki nama yang menunjukan kegunaan dari alat tersebut. Prinsip kerja dan proses yang berlangsung ketika alat di gunakan, dapat di kenali berdasarkan namanya. Begitu halnya juga dengan mikroskop.
        Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda- benda yang mempunyai ukuran yang sanat kecil. Mikroskop dapat di bedakan menjadi 2 yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.



B.   Tujuan dan Kegunaan  
      Tujuan dari praktikum tentang pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan yang berukuran micron adalah membiasakan praktikan bakerja di laboratorium dengan mengutamakan keselamatan kerja dan keselamatan mikroskop, meningkatkan penguasaan praktikan terhadap komponen dan fungsi tiap komponen mikroskop, mengasah keterampilan praktikan dalam mengoperasikan mikroskop.
       Kegunaannya dari praktikum tentang pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan yang berukuran micron (mikroskop cahaya) di laboratorium adalah untuk mengetahui cara menggunakan alat tersebut dan mengetahui dari bagian-bagian dan fungsinya yang terdapat di alat mikroskop tersebut.










II.    TINJAUAN PUSTAKA
      Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui terlebih dahulu pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan mikron dengan baik dan benar, serta fungsi dari begian-bagian dari tersebut (Pasaribu, 2002).
      Dalam sebuah praktikum praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat yang akan dipakai oleh praktikan yang ada di laboratorium. praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna  apabila mengetahui dengan baik bagian-bagian dari alat bantu tersebut (Hakim, 2003).          
       Pekerjaan di laboratorium biasanya sering menggunakan mikroskop atau alatbantu mengamati tumbuhan mikron, Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar perkerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para perkerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga  dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan berukuran mikron ini adalah untuk mengenal dan cara menggunakan alat bantu tersebut (Buckman, 2000).
      Setelah melakukan praktikum, praktikan harus melakukan pembersihan di laboratorium dan pembersihan serta menyimpan kembali semua alat bantu yang dipakai atau mikroskop yang sudah di pakai oleh praktikan (Walton, 2004).
      Praktikan  akan mengamati tanaman berukuran micron dan akan mengetahui bagaimana cara penggunaan mikroskop serta bagian-bagian dari mikroskop. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan (Ginting, 2003).
















III.    METODE PRAKTIKUM
 A.   Tempat dan  Waktu
          Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Unit Agronomi Universitas Halu Oleo. Pada hari Jumat 25 september 2015. Pukul 09.00 WITA.
B.     Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
     Alat yang dipakai adalah, buku catatan praktek, buku gambit ukuran A4, pensil, ballpoint, jangka, penggaris, busur, peruncing, penghapus, tisu lensa, air syringe, lap terbuat dari bahan kaos bersih atau lap bersih, cat kuku, dan tissue gulung ukuran kecil.
      Sedangkan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah, material praktikum yang disiapkan tiap praktikan saat masuk laboratorium adalah tanaman Zea Mays L. berusia satu minggu, lycopersicum esculentum Mill, Allium cepa Fascalocicum berakar.
C.    Prosedur praktikum
       Prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
--    Membentuk kelompok kerja
--  Tiap kelompok kerja mengajukan permintaan peminjaman mikroskop kepada
     pengelola laboratorium manager program praktikum.  
--   Menggambar  mikroskop yang ada  di meja kerja kelompok
     masing-masing dengan view yang dapat memperlihatkan semua komponen
     utama mikroskop
--  Menuliskan  nama pada tiap komponen pada gambar mikroskop anda
--  Menuliskan fungsi-fungsi masing-masing komponen yang anda tuliskan pada
     gambar mikroskop.


























                        IV.       HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Pengamatan  Mikroskop cahaya













Keterangan :
1.      Lensa okuler                  7.    Lengan                          13. Kaki mikroskop
2.      Arm                                8.   Penjepit preparat
3.      Tabung                           9.   Sumber cahaya
4.      Refolfer                         10.  Pemutar kasar
5.      Lensa objektif               11.  Pemutar halus
6.      Meja preparat                12.  Pemutar cahaya

B.     Pembahasan
Mikroskop adalah suatu alat untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil termasuk untuk melihat mikroba, sehingga sangat diperlukan di dalam kegiatan yang berhubungan dengan mikrobiologis. 
      Berdasarkan hasil praktikum tentang pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan berukuran mikron dapat diketahui tentang bagian-bagian mikroskop yakni, Lensa okuler adalah lensa yang sangat dekat dengan mata seseorang pengamat lensa ini berfungsi sebagai pembentuk bayangan maya, tagak, dan mendapat perbesaran dari lensa objektif. Tabung mikroskop adalah tabung yang menghubungkan dengan arm, yang berfungsi sebagai pengatur ukuran mata seorang praktikan yang akan mengamati suatu objek Arm berfungsi memindahkan lensa okuler memutar sesuai keinginan seorang praktikan. Refolfer berfunsi sebagai alat untuk memindahkan lensa objektif. Lensa objektif adalah lensa yang berada sangat dekat dengan objek yang sedang diamati, lensa ini berbentuk bayangan yang nyata diperbesar dan terbalik. Macrometer (pemutar kasar) adalah untuk mengatur menaik turunkan meja preparat. Micrometer (pemutar halus), adalah berfungsi menaik turunkan meja preparat secara lambat, dan bentuknya lebih kecil dari bentuk pemutar makrometer Diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Kondensor berfungsi sebagai pengumpul cahaya yang masuk dan dapat memutar maupun bias naik turun.  Meja mikroskop berfungsi sebagai tempat meletakan objek yang akan di amati di atas meja preparat. 


















V.        PENUTUP
A.    Kesimpulan
     Berdasarkan hasil pengenalan alat bantu mengamati bagian tumbuhan berukuran micron :
1.      Dengan mengetahui fungsi dan cara kerja mikroskop dapat memperlancar praktikum di laboratorium
2.      Dengan pengenalan mikroskop kita dapat mengetahui fungsi dan cara pemakaian mikroskop cahaya.
3.      Pemakaian mikroskop di laboratorium harus berhati-hati,karena kalau tidak nanti dapat menimbulkan kerusakan pada mikroskop.
4.      Alat yang dipakai dilaboratorium adalah mikroskop cahaya, sedangkan komponen-komponennya adalah, lensa okuler, tabung mikroskop, refolfer lensa objektif arm, lengan, penjepit preparat, meja preparat, kondensor, diafragma, sumber cahaya, pengatur atau memindahkan penjepit praparat, mengatur meja preparat, ders, makrometer, micrometer dan kaki mikroskop.





B.    Saran
        Saran saya pada praktikum kali ini adalah, sebaiknya alat mikroskop yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan. Serta menggunakan mikroskop cahaya yang ada dalam laboratorium dengan berhati-hati  supaya ketika praktikum selanjutnya mikroskop masih dalam keadaan baik dan terjaga dengan baik.











DAFTAR PUSTAKA
Buckman, Harry O. 2000. botani. Bhratara Karya Aksara. Jakarta  
Ginting, Tjurmin. 2003. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Fakultas Pertanian.
            Jakarta
Hakim. 2003. Sel_sel pada tumbuhan. Universitas Lampung. Lampung
           tanggal 26 september 2014  21:30 WITA
Walton. 2004. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Universitas Indonesia.
              Jakarta











Keterangannya :
7.      Lensa okuler
8.      Arm
9.      Tabung
10.  Refolfer
11.  Lensa objektif
12.  Meja preparat
13.  Lengan
14.  Penjepit preparat
15.  Sumber cahaya
16.  Pemutar kasar
17.  Pemutar halus
18.  Pengatur cahaya
19.  Kaki mikroskop









TUGAS DASAR-DASAR GENETIKA PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS



1.Mitosis
            Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anak dengan jumlah kromosom yang sama dengan kromosom sel induknya, yaitu 2n.
mitosis terjadi pada perbanyakan sel somatis (sel tubuh). Secara garis besar, pembelahan sel secara mitosis terdiri dari fase istirahat(interfase) , fase pembelahan inti(kariokinesis) dan fase pembelahan sitoplasma ( sitokinesis).

A Tahap Interfase
            Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian, sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini. Selanjutnya interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2 (G2).
  • fase gap-1 (G1)
            Pada fase G1 sel-sel belum mengadakan replikasi DNA, sehingga DNA masih berjumlah 1 salinan (1c=1 copy=salinan) dan diploid (2n).
  • fase sintesis (S)
            Pada fase S DNA dalam inti mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan) sehingga pada fase sintesis akhirnya menghasilkan 2 salinan DNA dan diploid (2c,2n).
  • fase gap-2 (G2)
Pada fase G2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.


B Tahap Kariokinesis
            Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel. Tahap ini terdiri dari fase atau tahap-tahap yang lebih rinci sebagai berikut :

  • Profase
            Pada tahap profase, DNA mulai dikemas atau dipaket menjadi kromosom. Kromosom merupakan struktur terpadat dari kemasan DNA. DNA perlu dikemas ke dalam kromosom. Profase merupakan tahap paling lama dalam mitosis.
Pada proses awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta menebal. Pada sel hewan, sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub yang berlawanan pada nukleus.
Selanjutnya terbentuk benang-benang spindel (benang mikrotubul) yang terhubung dari kutub ke kutub. Pada sel tumbuhan, tidak terdapat sentriol dan benang spindel terbentuk tanpa terikat pada sentriol.
  • Metafase
            Metafase merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap-tahap ini, kromosom bergerak ke bidang akuator benang spindel (bidang pembelahan). Kromosom terikat pada benang spindel melalui sntromer.
            Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya.
  • Anafase
            Anafase juga merupakan tahap yang singkat dalam mitosis. Pada tahap ini masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan. Kromatid bergerak menuju kutub pembelahan. Kromatid dapat bergerak ke arah kutub pembelahan karena terjadinya kontraksi benang spindel. Pada saat kontraksi, benang spindel memendek kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian ke dua kutub yang berlawanan. Tahap anafase menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c,2n).
  • Telofase
            Pada tahap ini kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan nukleolus kembali muncul. Kromosom membentuk benang-benang kromatin. Selanjutnya, pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan  sitoplasma dengan proses yang disebut sitokinesis.
            C.sitokinesis adalah proses terakhir dalam pembelahan sel, tapi itu hanya mungkin setelah selesainya mitosis. Sel merambat dengan membuat klon dari diri mereka sendiri. Clone disebut sel anak. Setelah sel anak yang dihasilkan harus terpisah dari sel asli. Di sinilah sitokinesis memainkan peran kuncinya.

Sitokinesis Sel Hewan

            Pada sel-sel hewan, cincin serat terdiri dari protein aktin mengelilingi pusat sel. Ketika mengikat cincin ini, seperti otot, mencubit dari sel anak baru, meninggalkan dua sel terpisah. Proses ini disebut sitokinesis, atau simulasi sitoplasma untuk memisahkan.



Sitokinesis Sel Tanaman

            Sel tumbuhan dilindungi oleh dinding sel yang kaku, sehingga mereka memerlukan bantuan ekstra untuk membuat pembagian akhir. Selama sitokinesis organel yang disebut aparat Golgi melepaskan vesticles yang membentuk plat sel. Pelat ini membagi dua sel baru dan tumbuh keluar untuk membentuk dinding sel di sekitar sel anak baru.

Mitosis
            Mitosis adalah proses yang harus terjadi sebelum sitokinesis dapat dimulai. Mitosis dimulai dengan interfase, ketika sel mempersiapkan untuk membuat salinan yang sendiri. Kromatin sel, substansi yang membentuk kromosom, mulai mengembun di profase. Pada prometaphase dan metafase kromosom terpisah dan menyesuaikan diri di tengah sel menggunakan spindle. Anafase dan telofase adalah akhir dua fase mitosis yang mengarah ke sitokinesis.

2. MEIOSIS

            Pengertian dan Proses Meiosis. Kebanyakan sel tumbuhan dan hewan merupakan diploid. Istilah diploid berasal dari Diplos Yunani, yang berarti “ganda” atau “dua”; istilah menyiratkan bahwa sel-sel tumbuhan dan hewan memiliki dua set kromosom. Dalam sel manusia, misalnya, 46 kromosom diatur dalam 23 pasang. Oleh karena itu, sel-sel manusia adalah diploid dalam bahwa mereka memiliki dua set kromosom 23 per set.
Selama reproduksi seksual, sel kelamin organisme induk bersatu dengan satu sama lain dan membentuk sel telur yang dibuahi. Dalam situasi ini, setiap sel seks gamet. Gamet dari sel manusia yang haploid, dari haplos Yunani, yang berarti “tunggal.” Istilah ini menyiratkan bahwa setiap gamet berisi satu set kromosom-kromosom 23 pada manusia. Ketika gamet manusia bersatu dengan satu sama lain, kondisi diploid asli 46 kromosom dibangun kembali. Mitosis kemudian membawa tentang perkembangan sel diploid menjadi organisme.
Meiosis adalah Proses di mana jumlah kromosom setengahnya selama pembentukan gamet. Dalam meiosis, sel yang berisi jumlah diploid kromosom diubah menjadi empat sel, masing-masing memiliki jumlah kromosom haploid. Dalam sel manusia, misalnya, sel reproduksi yang mengandung 46 kromosom menghasilkan empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom.
            Meiosis terjadi dengan serangkaian langkah-langkah yang menyerupai langkah-langkah mitosis. Dua fase utama meiosis terjadi: meiosis I dan meiosis II. Selama meiosis I, satu sel membelah menjadi dua. Selama meiosis II, dua sel masing-masing membagi lagi. Tahapan demarkasi sama mitosis terjadi dalam meiosis I dan meiosis II.
Seperti ditunjukkan dalam Gambar 1, pertama, kromosom sel sebagai duplikat dan meneruskan menjadi dua sel. Kromosom dari dua sel kemudian memisahkan dan meneruskan menjadi empat sel anak. Sel induk memiliki dua set kromosom dan diploid, sedangkan sel anak memiliki satu set kromosom masing-masing dan haploid. Sinapsis dan pindah silang terjadi di tahap Profase I.
Proses Meiosis
Gambar 1 Proses meiosis, di mana empat sel haploid terbentuk.
Para anggota masing-masing pasangan kromosom dalam sel disebut kromosom homolog. kromosom Homolog yang serupa tetapi tidak identik. Mereka dapat membawa versi yang berbeda dari informasi genetik yang sama. Sebagai contoh, satu homolog kromosom dapat membawa informasi untuk rambut pirang sedangkan homolog kromosom lain mungkin membawa informasi untuk rambut hitam.
Ketika sel mempersiapkan untuk memasuki meiosis, masing-masing kromosom yang telah diduplikasi, seperti pada mitosis. Setiap kromosom sehingga terdiri dari dua kromatid.
Meiosis I
            Pada awal meiosis 1, sel manusia mengandung 46 kromosom, atau 92 kromatid (jumlah yang sama seperti selama mitosis). Meiosis I berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Ø  Profase I: Profase I adalah serupa dalam beberapa cara untuk profase pada mitosis. Kromatid memperpendek dan menebal dan menjadi terlihat di bawah mikroskop. Perbedaan yang penting, bagaimanapun, adalah bahwa proses yang disebut sinapsis terjadi. Proses kedua disebut pindah silang juga berlangsung selama profase 1.
Selama profase 1, dua kromosom homolog datang dekat satu sama lain. Karena setiap kromosom homolog terdiri dari dua kromatid, sebenarnya ada empat kromatid sejajar berdampingan satu sama lain. Ini kombinasi dari empat kromatid disebut tetrad, dan datang bersama-sama adalah disebut proses sinapsis.
Setelah sinapsis telah terjadi, proses pindah silang terjadi. Dalam proses ini, segmen DNA dari satu kromatid dalam tetrad lolos ke kromatit lain dalam tetrad tersebut. pertukaran segmen kromosom Ini berlangsung secara kompleks dan kurang dipahami. Mereka menghasilkan kromatid genetik baru. Pindah silang merupakan pendorong penting evolusi. Setelah pindah silang telah terjadi, empat kromatid dari tetrad yang secara genetik berbeda dari aslinya kromatid yang empat.
Ø  Metafase I: Dalam metafase I meiosis, tetrad menyelaraskan pada pelat Ekuatorial (seperti pada mitosis). Sentromer menempel serat gelendong, yang membentang dari kutub sel. Satu sentromer menempel per serat spindle.
Ø  Anafase I: Pada anafase 1, kromosom homolog terpisah. Satu homolog kromosom (terdiri dari dua kromatid) bergerak ke salah satu sisi sel, sedangkan kromosom homolog lainnya (yang terdiri dari dua kromatid) bergerak ke sisi lain dari sel. Hasilnya adalah bahwa 23 kromosom (masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke salah satu tiang, dan 23 kromosom (masing-masing terdiri dari dua kromatid) pindah ke kutub yang lain. Pada dasarnya, jumlah kromosom sel dibelah dua. Untuk alasan ini prosesnya adalah pengurangan-pembelahan.
Ø  Telofase I: Dalam telofase I meiosis, inti mereorganisasi, kromosom menjadi kromatin, dan pembagian sitoplasma menjadi dua sel berlangsung. Proses ini terjadi secara berbeda dalam sel tumbuhan dan hewan, seperti pada mitosis. Setiap sel anak (dengan 23 kromosom masing-masing terdiri dari dua kromatid) kemudian memasuki interfase, di mana tidak ada duplikasi DNA. Periode interfase mungkin singkat atau sangat lama, tergantung pada spesies organisme.
Meiosis II
            Meiosis II adalah subdivisi utama kedua dari meiosis. Hal ini terjadi pada dasarnya cara yang sama seperti mitosis. Pada meiosis II, sel yang berisi 46 kromatid yang mengalami pembelahan menjadi dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Meiosis II berlangsung melalui beberapa tahap sebagai berikut:
Ø  Profase II: Profase II mirip dengan profase mitosis. materi kromatin Mengembun, dan setiap kromosom mengandung dua kromatid yang melekat pada sentromer. 23 pasang kromatid, total 46 kromatid, kemudian pindah ke piring Ekuatorial.
Ø  Metafase II: Dalam metafase II dari meiosis, 23 pasang kromatid berkumpul di tengah sel sebelum pemisahan. Proses ini identik dengan metafase pada mitosis.
Ø  Anafase II: Selama anafase II dari meiosis, sentromer membagi, dan 46 kromatid menjadi dikenal sebagai 46 kromosom. Kemudian 46 kromosom terpisah satu sama lain. Serat gelendong melakukan migrasi kromosom dari setiap pasangan untuk satu kutub dari sel dan anggota lain dari pasangan ke tiang lainnya. Secara keseluruhan, 23 kromosom pindah ke masing-masing tiang. Kekuatan dan perlekatan yang beroperasi dalam mitosis juga beroperasi di anafase 11.
Ø  Telofase II: Selama telofase II, kromosom berkumpul di kutub sel dan menjadi tidak jelas. Sekali lagi, mereka membentuk massa kromatin. Selubung nukleus berkembang, nukleolus muncul kembali, dan sel mengalami sitokinesis seperti pada mitosis.
Selama meiosis II, setiap sel mengandung 46 kromatid menghasilkan dua sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Awalnya, ada dua sel yang mengalami meiosis II, sehingga hasil dari meiosis II adalah empat sel, masing-masing dengan 23 kromosom. Masing-masing dari empat sel adalah haploid, yaitu, setiap sel berisi satu set kromosom.
23 kromosom dalam empat sel dari meiosis tidak identik karena pindah silang telah terjadi di profase 1. Ini pindah silang menghasilkan variasi sehingga masing-masing empat sel yang dihasilkan dari meiosis berbeda dari tiga lainnya. Dengan demikian, meiosis menyediakan mekanisme untuk memproduksi variasi dalam kromosom. Juga, itu menyumbang pembentukan empat sel haploid dari sel diploid tunggal.
3. PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK4zGPXNUfeymqGG-bB38YEDFu7KDvdtydaV2V2-XW8rD5XUUrf0yDNU6VnCG2w9actFE6cDAalEsPpk9NeD8k4uVHpoOEgvrEYnaL6tBIbpcnQOOVbbzUrsowMM_1D8MWQaoszmq2-Mpr/s640/differences-between-mei-n-mito.png


  No
Mitosis
Meiosis
1
Terjadi satu kali pembelahan
Terjadi dua kali pembelahan
2
Menghasilkan dua sel anak
Menghasilkan 4 sel anak
3
Sel anak sama secara genetik
Sel anak tidak sama secara genetic
4
Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induk. Rumus { 2n}
Bersifat diploid
Jumlah kromosom sel anak sama dengan setengah kromosom sel induk. Rumus
  { 1n }
Bersifat haploid
5
Terjadi di sel tubuh
Terjadi di organ reproduksi 
{ tempat pembentukan sel kelamin }
6
Berfunsi untuk perbanyakan sel, pertumbuhan, perbaikan/regenerasi , dan reproduksi aseksual.
Berfungsi untuk membentuk sel kelamin.
7
Terdiri dari tahap : Profase >Metafase >Anafase >Telofase >Interfase
Terdiri dari tahap :
1.       Meiosis I : Profase l >Metafese l >Anafase l
 > telofase l
2.       Meiosis ll : Profase ll> Metafase ll > Anaase ll 
> Telofase ll
Tanpa Interfase




















TUGAS DASAR-DASAR GENETIKA
PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS








OLEH :

NAMA                 : TANZA NIRMALA
STAMBUK                   :  D1B1 14 150
KELAS                 : AGROTEKNOLOGI B




PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015